Riwayatkoe


Rabu, 27 April 2011

chat pake Chatroll yuk!!!


Minggu, 10 April 2011

Nasib LPI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib Liga Primer Indonesi hanya menunggu hitungan hari. Komite Normalisasi PSSI yang diberi mandat FIFA untuk secepatnya menyelesaikan kisruh PSSI akan memanggil liga yang disebut PSSI era Nurdin Halid ilegal tersebut pekan depan.

Menurut Ketua Komite Normalisasi PSSI, Agum Gumelar, persoalan LPI mau tidak mau harus segera ditangani dan dicarikan solusinya. FIFA sendiri hanya menawarkan dua opsi kepada PSSI, dalam hal ini Komite Normalisasi. Yakni menarik masuk ke dalam PSSI agar tidak lagi dianggap liar, atau menghentikan laju LPI sebagai liga.

Tentu saja, Komite Normalisasi tidak akan gegabah mengambil keputusan. Karenanya, pihak Agum Gumelar akan memanggil LPI, dan membicarakan dari hati ke hati untuk menentukan apa langkah terbaik bagi semuanya. Agum tidak ingin, kedepan ada pihak yang merasa tersakiti, maupun merasa didzolimi.

Pemanggilan LPI olah Komite Normalisasi tersebut rencananya dijadwalkan pada Selasa (12/4/2011) atau Rabu (13/4/2011) pekan depan. Jika persoalan LPI ini tidak kunjung terselesaikan, maka FIFA sudah dapat memastikan membekukan Indonesia dari keanggotaannya per 1 Juni 2011 mendatang.

"Saya tidak mau berandai-andai solusi apa yang paling tepat. Yang jelas kami berharap dalam agenda dengar pendapat nanti bisa dicapai titik temu untuk solusi terbaik yang akan dihasilkan," ujar Agum di kantor PSSI kemarin.

Testing BlogJet

I have installed an interesting application - BlogJet. It's a cool Windows client for my blog tool (as well as for other tools). Get your copy here: http://blogjet.com

"Computers are incredibly fast, accurate and stupid; humans are incredibly slow, inaccurate and brilliant; together they are powerful beyond imagination." -- Albert Einstein

192185_141962162539893_100001783303240_253403_4933677_o

LEBUR ISL-LPI

Jakarta - Upaya Komite Normalisasi melebur LPI dan ISL dapat tanggapan positif. Tapi penggabungan dua kompetisi tersebut harus sesuai dengan aturan lisensi AFC dan FIFA tentang klub sepakbola yang benar-benar profesional.

FIFA awal pekan ini mengeluarkan pernyataan yang menyatakan mengambil alih komite eksekutif PSSI dan membentuk Komite Normalisasi. Salah satu tuga komite yang kemudian dipimpin Agum Gumelar tersebut adalah membawa Liga Primer Indonesia ke bawah PSSI atau jika tidak bisa maka harus dibubarkan.

Upaya menggabungkan ISL dan LPI dapat dukungan dari banyak pihak, salah satunya dari kubu Persebaya 1927 yang berlaga di LPI. CEO PT Persebaya Indonesia, Llano Mahardika mengaku sangat mendukung langkah tersebut.

"Kita ketahui bersama, dalam satu negara hanya satu liga yang diakui oleh FIFA. Tapi penggabungan itu sangat dibutuhkan kehati-hatian, tidak serta merta langsung dilebur jadi satu," katanya saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com, Jumat (8/4/2011).

Pertimbangan yang perlu diperhatikan, kata Llano adalah pertimbangan yang matang dan harus seirama dengan aturan lisensi AFC dan FIFA tentang klub sepakbola profesional.

Llano juga mengungkapkan jika tidak semua klub, baik yang berlaga di ISL maupun LPI merupakan klub yang matang dan dianggap profesional.

"Semua klub (ISL dan LPI) pasti ada kekurangan. Makanya kematangan dan kehati-hatian yang perlu diutamakan dalam tahap penggabungan," ungkapnya.

Selain itu, dalam penggabungan lanjut Llano perlu adanya perwakilan dari AFC dan FIFA yang dianggapnya netral yang bertujuan menilai dan memutuskan klub tersebut sudah sesuai dengan aturan lisensi klub profesional.

"Apa semua 15 klub ISL yang sekarang pantas diangggap profesional, makanya harus ada orang yang netral dari AFC dan FIFA untuk menentukan apakah klub itu sudah menjadi PT, finansialnya bagaimana, infrastrukturnya seperi apa. Sehingga dengan adanya penilaian ini maka klub yang benar-benar profesional akan tercapai demi kemajuan sepakbola yang maju dan profesional," pungkas Llano.